Karir

Semua yang terjadi tidak terjadi secara kebetulan. Seperti halnya saya masuk UNJANI, yang walau pun sebagian besar orang-orang (dan saya pada awalnya) tidak tahu dimana posisi kampus tersebut, teringat seorang teman yang masuk Unjani tapi jurusan kedokteran, jadi saya memutuskan untuk mencoba daftar di Unjani. Dengan yakin saya ke cimahi dengan memakai KRD
(Kereta Rel Diesel) dan turun di St. Cimahi. Masih ingat ketika pertama sampai di Cimahi dengan polosnya nyembrang ke jalan yang berlawanan arah dengan posisi kampus, untung saya tanya ke bapak-bapak dari dishub yang dulu suka nangkring di pertigaan depan St. Cimahi. Katanya unjani "disebelah sana [sambil nunjuk ke arah belakang stasiun] naik angkot aja". Lah, mana saya tahu angkot apa yang dipake, nekat sih harusnya, ya tapi di kota orang (walau pun dulunya Cimahi bagian dari Bandung) mana (maaf) tampaknya ini wilayah agak-agak pedesaan gitu, takut kesasar juga. Akhirnya saya daftar ke Unjani, sendirian dengan memilih jurusan Teknik Informatika, Akuntansi dan Hubungan Internasional.

Kebetulan masuk IF? Tidak, karena saya yang memilih jurusan itu. Salah jurusan? PASTI, karena sampai sekarang saya belum menguasai apa yang seharusnya saya kuasai. Tapi semua jalan yang saya lalui memang harus mengucap rasa syukur. Jika saya tidak masuk IF, mungkin saya tidak ada di sini saat ini, bekerja di ibu kota dengan posisi yang lumayan menguntungkan. Jika saya tidak masuk IF, mungkin saya tidak pernah akan bekerja sambil kuliah di perusahaan salah satu dosen saya sampai hampir setahun lamanya. Banyak pengalaman ketika saya bekerja di BandungReview.Com dan Bandung Card, saya tahu keadaan bekerja sebagai karyawan ketika saya masih kuliah. Jadi, sekarang setelah lulus dan bekerja dengan waktu penuh, tidak kaget lagi. Dan sekarang, saya akan mengakhiri masa kerja saya di WINK ini, semoga cepat atau cepat sekali akan ada karir yang sesuai dengan apa yang saya inginkan.