Begitu bulat tekad saya untuk resign, sampai pada pagi ini
saya cek saldo saya di rekening. Jumlahnya memang tidak jauh berbeda dari biasanya saya menerima gaji, hanya berbeda puluhan ribu, karena ternyata gaji saya kali ini tidak dipotong jamsostek dan lainnya. Itu berarti saya sudah resmi mengundurkan diri dari perusahaan ini.
saya cek saldo saya di rekening. Jumlahnya memang tidak jauh berbeda dari biasanya saya menerima gaji, hanya berbeda puluhan ribu, karena ternyata gaji saya kali ini tidak dipotong jamsostek dan lainnya. Itu berarti saya sudah resmi mengundurkan diri dari perusahaan ini.
Melihat jumlah yang seperti itu,
bukannya senang tapi malah panik, panik karena saya sampai saat ini belum
mendapatkan pekerjaan, bahkan panggilan kerja pun belum ada. Atau mungkin
panggilan kerja datang ketika ponsel saya mati kemarin siang, karena kemarin
tepat dua minggu saya apply pada posisi admin di salah satu Bank di Jawa Barat, ah
mungkin bukan rezekinya.
Hari kemarin, hari ini dan untuk tiga hari berikutnya saya masih akan berteman dengan transjakarta busway ini lagi yang menderu-deru di jalur khusus yang dipersiapkan pemerintah kota Jakarta. Tampaknya jalur yang dipisah khusus ini membuat sirik kendaraan –kendaraan lainnya, buktinya banyak juga yang memakai jalur busway ini untuk berderu, berlomba bersama bis yang masuknya harus memalui shelter ini.
Hari kemarin, hari ini dan untuk tiga hari berikutnya saya masih akan berteman dengan transjakarta busway ini lagi yang menderu-deru di jalur khusus yang dipersiapkan pemerintah kota Jakarta. Tampaknya jalur yang dipisah khusus ini membuat sirik kendaraan –kendaraan lainnya, buktinya banyak juga yang memakai jalur busway ini untuk berderu, berlomba bersama bis yang masuknya harus memalui shelter ini.
Semakin banyak kendaraan yang berderu, pun akan menghasilkan
debu yang bejubel. Tak hanya debu CO2 dari kendaraan yang jelas
berwarna hitam, hitam sangat. Juga debu lainnya akibat gaya gesek antara aspal
dan karet ban. Debu yang berterbangan di langit kota akibat gaya gesek udara dan
permukaan kendaraan yang begerak cepat. Semua debu berkumpul, bersatu menyerupai
kabut dari macam-macam bahan kimia dan butiran-butiran pasir dan segala macam
yang mengerikan.
Hai deru dan hai juga debu, kita berteman sampai hari Jumat
aja ya, kecuali jika rezeki saya ternyata masih di Jakarta maka kita akan sering bertemu kembali. Mungkin di Bandung
atau kota lain pun kita bertemu, tapi tak sebanyak kamu-kamu disini. Akan rindu
sangat suasana kerja di Jakarta ini, suasana hangat cenderung panas banget
ketika pulang kerja, desak-desakkan masuk busway ketika berangkat kerja. Udara panas
banget disiang tiba-tiba bisa hujan angin disorenya. See you soon, or just good
bye!
No comments:
Post a Comment