Friday 6 January 2012

Ceritanya Gara-gara Mangga Gedong

Suatu hari di negeri entah berantah, ada seorang putri dengan rambut merahnya yang menyala, bibir merahnya yang menyala dan pipi merahnya yang menyala, bisa kalian bayangkan bagaimana rupanya dari atas sampai bawah menyala sampai-sampai jika dia sedang berjalan-jalan semua kendaraan teralihkan pandangannya ke dia, semua kendaraan berhenti, karena disangka lampu merah. Tapi bagaimana pun putri itu tetap dianggap cantik olah semua rakyat yang mencintainya, karena kakak adiknya semua laki-laki sehingga hanya dia yang tercantik.

Deep under the dark forest, terdapat seorang penyihir lelaki yang ingin sekali mendapatkan cinta dari Putri Merah ini. Dia rela melakukan semua cara untuk mendapatkan cinta sang putri dan untuk mendapatkan kekayaannya tentunya. Penyihir ini pun sebenarnya

adalah putra dari raja dari negeri sebrang selat selatan kota, tapi karena tabiatnya yang buruk dan juga tumpukan upil di hidungnya yang dia malas untuk membersihkannya (actually, dia jarang banget mandi) sehingga sang raja a.k.a bapaknya yang sudah males melihat batang hidungnya pun mengusirnya dan mengungsikannya ke dark forest. Nah, di dark forest si pengeran upil berguru sihir ke penyihir hitam terhebat sepanjang masa, voltase, penyihir yang hampir kehilangan kekuatannya karena berusaha me-mati-kan anak kecil dari inggris. Dia dan voltase berlatih sihir bersama, ketika kekuatan pangeran upil lebih hebat, lalu dengan kejamnya dia membunuh voltase. Sehingga kini hanya dia yang menjadi penyihir.

Enough with pangeran upil, kini beralih ke adiknya yang tampan rupawan dan menaiki kuda putih kemana-mana (even udah ada motor pada jaman itu). Pangeran charming pintar, dia sekolah di universitas terkemuka di dunia, Princeton Univ. ambil jurusan hukum. Pangeran Charming juga menyukai Putri Merah so bad. Jadi dia juga berusaha mengambil hati (bukan dalam arti sebenarnya) sang putri lalu lintas.

Karena putri pernah sesekolah dengan pangeran charmin di Princeton, maka obviously dia sukanya sama pengeran charming, pangeran upil tidak ridho dengan semua itu, lalu dia kirimkan sebuah mangga gedong ke putri dengan olesan sedikit upilnya itu yang ternyata bisa digunakan sebagai racun yang lebih beracun dari ludah komodo. Si putri merah yang kadung suka sama mangga gedong lalu memcicipinya bareng pelayan-pelayannya, mereka membuat saus kacang yang sampai sekarang dikenal sebagai bumbu rujak (ternyata puti merah yang memperkenalkan rujak, thanks to you girl). Ketika dia mulai mencicipi, pusing langsung merasuki dirinya, mual, muntah-muntah, nangis-nangis (kalo itu saking pedesnya), pening, pegal, letih, lesu lalu tidak sadarkan diri, pelayan yang lain pun begitu sama. Karena bapak dari putri merah desperatos melihat putrinya “seperti” mati, lalu dia menyiapkan peti mati transparan agar terus bisa melihat kecantikannya, lalu disimpan di halaman belakang, yang kebetulan dekat dengan enchanted forest.

Pengeran charming tidak percaya dengan kepergian putri merah yang begitu mengejutkan, mengagetkan, selama pacaran 10 tahun, dia tidak pernah sehari pun tidak melihat senyum dari bibir merah merona sang putri, sehingga dia sekarang desperado, paranoid, psycho dan lainnya,hingga pada sorenya sang putri meninggal dia pergi ke club dan bertemu dengan pelayan club dan langsung menikahinya karena takut kehilangannya, meskipun tidak tahu namanya dan dari mana (walau pun si pelayan itu ternyata baru operasi kelamin, eeeuuuwwww, what a guy) dia tidak berusaha “membangunkan” lagi si putri merah.

Keesokan paginya, ketika semua kurcaci sibuk mencari sesuatu (alhamdulillah ya) untuk dimakan, salah satu kurcaci menemukan sisa mangga gedong didekat suatu box transparan. Dengan segera si kurcaci yang bernama tenot lari untuk mengambil mangga itu. Tapi ketika dia mendekat, ada seonggok tubuh terbaring kaku di dalah box transparan tersebut. Tenot langsung ingat cerita Snow White, jika ada yang mencium putri yang tertidur dengan sepenuh hati, maka orang itu akan jadi orang yang menikahi putri. Tapi putri yang di dalam  box itu tampaknya sudah mati, buktinya ada nisan yang bertuliskan “BELOVED DAUGHTER AND OUR PRINCESS AND PRINCE CHARMING’S EX-GIRLFRIEND” dan biasanya kalau sudah pakai nisan memang sudah meninggal. “tapi apa salahnya di coba” pikir tonet dalah hati, sambil menaik turunkan ke-dua alisnya (demam sinetron, zoom in zoom out camera). Lalu dia dengan keteguhan hati bak tentara menyerang jepang dia membuka box transparan itu dengan susah mati (ingat, tenot adalah kurcaci).

Berhasil dibuka, ternyata ketika melihat sang putri, tenot langsung memakai kaca mata anti UV nya saking shiny nya si putri merah (dan subuh itu matahari belum ber-ulah), tenot mengernyitkan matanya “kok ada ya orang dengan serba merah kayak ini” dia ragu-ragu apakah jadi menciumnya atau meninggalkannya, hey She’s red, and at this time red is a devil’s colour. Tapi apa salahnya mencoba, lalu dia mendekatkan bibirnya ke bibir putri merah dengan sepenuh hati, seketika itu pula sang putri bangun dan memuntahkan semua rujak yang kemarin dimakan.

“oh you saved me” kata sang putri merah“terima kasih” putri langsung lari meninggalkan tenot yang kaget begitu saja, ingin menemui pangeran charming karena takut pangeran khawatir, tapi apa yang ditemukanputri ketika masuk ke kamar pangeran, dia sedang tidur bersama wanita lain. Betapa hancurnya hati putri, dia kembali ke halaman belakang yang masih ada tenot dengan mata besarnya masih kaget dengan kejadian yang tiba-tiba. Sang putri menghampirinya dan berkata:

“kau lah pangeran ku, tidak menyerah walau pun aku terlihat sudah mati, kau berusaha menghidupkan ku” sang putri sambil berkaca-kaca.

“karena kau mirip rihanna dengan rambut merahmu itu” kata tenot.

“ya tidak apa-apa lah, yang penting kau menyelamatkanmu, ternyata 10 tahun berhubungan belum tentu menjadi “THE ONE” tapi kamu yang baru aku kenal beberapa jam belakangan ini, bahkan aku tidak tahu namamu dapat menjagaku dan tetap diam disini walau pun aku meninggalkan mu”

Lalu siang itu putri dan Tenot akhinya menikah dengan altar penuh dengan mawar merah. What a story. Cheers :D.

No comments:

Post a Comment