Tuesday 7 January 2014

Sinar dan Tetesan

Sinar dan Tetesan jarang bertemu. Mereka hampir selalu berselisihan jalan. Ketika Sinar tiba, sang Tetesan entah dimana berada. Begitu pun sebaliknya, ketika Tetesan datang, sang Sinar sepertinya lari entah kemana.

Tapi ada kalanya mereka bertemu, ketika Sinar sedang terik-teriknya, tiba-tiba sang Tetesan datang menghampiri. Ternyata perpaduan mereka berdua sangat indah, terkadang.

Sebenarnya mereka sudah lama berteman, tapi mereka jarang bertemu karena suatu hal. Hal kecil mungkin. Mereka mempunyai fansnya masing-masing. Ada banyak sekali yang menyukai Sinar, mereka menikmatinya. Jalan-jalan dengan tenang di bawahnya. Bersyukur karena bisa berkegiatan dengan tenang. Tapi tak sedikit yang mengeluh karena Sinar terlalu terik menyinari. Lelah karena terus tersorot panasnya Sinar. Saking lamanya, lahan mereka mengering, tak ada kehidupan karena kekeringan.

Begitu pula dengan si Tetesan. Tak sedikit yang bersorak ketika segerombolan Tetesan turun menghampiri. Ada yang bilang, dengan melihatnya saja dan mendengarkan suara jatuhnya mereka sudah tenang. Apalgi katanya, suara jatuh dati gerombolan Tetesan dapat meresonansi pikiran yang melihat dan mendengarnya sehingga mengingat memori-memori sensitif yang tersimpan dalam-dalam di otak mereka. Banyak inspirasi yang datang ketika melihat si Tetesan, banyak karya seni megah yang dihasilkannya. Pun begitu bagi Tetesan, banyak juga yang membencinya. Ketika Tetesan dengan semangatnya datang, ada pihak yang tidak siap, alam yang terusak oleh mereka sehingga Tetesan yang berniat baik, jatuhnya seperti bencana.

Banyak sekali hal positif dan negatif yang dimiliki Sinar dan Tetesan, tapi ketika mereka berbarengan tampil dalam T yang sama, mereka indah loh. Jangan berbarengan deh, ketika Tetesan datang dan diikuti Sinar yang menghampirinya, saking indahnya berbedaan jika disatukan, teman mereka, si Warna datang dengan beragam rupa, melengkung di langit menemani mereka.

No comments:

Post a Comment