Kali ini yang mau saya bahas
tentang buku-buku yang saya suka, novel mungkin lebih tepatnya..
Novel buat saya tidak hanya
tumpukan kertas-kertas yang penuh dengan kata-kata yang mungkin orang yang
kurang suka akan bengah untuk hanya sekedar membukanya.
Saya mulai menyukai novel dari SD
atau SMP seperinya, dimulai seringnya datang ke book store yang terkenal
membahana di Indonesia, Gramedia. Disalah satu sudut toko tersebut didekor
dengan styrofoam berbentuk pintu tua
yang agak sedikit terbuka, berwarna abu kebiruan dengan
tangan (seperti) monster yang keluar. Saya yang notabenenya tertarik dengan hal-hal berbau horror dan sejenisnya dengan ringan melaju ke sudut itu. Ternyata disudut tersebut tempat buku-buku karya R. L. Stine dengan tajuk Goosebumps. Wwwaaaahhh ga nunggu lama lagi, dengan uang (pas-pasan) yang saya punya, saya beli beberapa buku tersebut dan ternyata seru asli. Tapi belum lengkap juga koleksi (yang sekarang tak tahu raib entah kemana) buku Goosebumps tersebut, gramedia sudah tidak menjualnya. Sampai cari ke pasar-pasar buku saking pengen baca buku itu lagi loh.
tangan (seperti) monster yang keluar. Saya yang notabenenya tertarik dengan hal-hal berbau horror dan sejenisnya dengan ringan melaju ke sudut itu. Ternyata disudut tersebut tempat buku-buku karya R. L. Stine dengan tajuk Goosebumps. Wwwaaaahhh ga nunggu lama lagi, dengan uang (pas-pasan) yang saya punya, saya beli beberapa buku tersebut dan ternyata seru asli. Tapi belum lengkap juga koleksi (yang sekarang tak tahu raib entah kemana) buku Goosebumps tersebut, gramedia sudah tidak menjualnya. Sampai cari ke pasar-pasar buku saking pengen baca buku itu lagi loh.
Lama ga baca novel, baca-baca
lagi SMA kelas 1, lebih ke penasaran sih kenapa temen-temen sekelas pada baca
ntu novel, judulnya A Walk to Remember. Ga tertarik sih sebenernya karena pasti
drama-drama juga akhirnya nangis-nangisan. Tapi ternyata,
setelah dibaca.. keren tuh novel (dan film-nya yang dibintangi Mandy Moore dan Shane West juga ga kalah keren, film drama kedua yang saya suka setelah Titanic).
setelah dibaca.. keren tuh novel (dan film-nya yang dibintangi Mandy Moore dan Shane West juga ga kalah keren, film drama kedua yang saya suka setelah Titanic).
Udah mulai suka-suka baca dan
menemukan jati diri kalau ternyata saya suka novel bertema fantasi, lalu saya
tertarik ke Harry Potter, hampir semua tau lah ya itu si penyihir berkaca mata
bulat (belum punya buku yang ke-5, 6 dan 7 nya nih). (sedikit ke) Eragon yang
menceritakan tentang penunggang Naga, The Bartimaeus yang keren banget tuh
nyeritain tentang konspirasi seorang remaja yang berambisi ingin menaklukan
Jin-nya dan pemerintahan Inggris tapi dikemas dalam cerita ala remaja.
Lalu yang fenomenal buku-buku Dan
Brown, The Da Vinci Code, Angels & Demons dan terakhir dibaca tuh The Lost
Symbol, semua buku itu isinya Konspirasi, Konspirasi, Konspirasi and I Love It.
Eits, buku berbahasa Indonesia juga ada, saya suka buku A. Fuadi dari Negeri 5 Menara
dan Ranah 3 Warna. Last but not least, buku yang satu ini saya gak beli, saya
juga ga minta, tepatnya diberi oleh teman SMA, thanks to Rizky Nugroho yang
memberikan buku ini ketika dia mau pindah ke Semarang dan buku ini jadi favorit
saya, udah dibaca ga tau berapa kali, soalnya diulang-ulang juga ga bosen, sudut pandang yang berubah-ubah, gaya penulisan baru dengan setting Inggris, London akhir abad 19-an, cover buku yang hitam dengan tulisan tipis berwarna merah marron dan tepi lembaran-lembaran buku berwarna merah, Bram Stoker’s Dracula.
No comments:
Post a Comment